Selasa, 07 Januari 2014

Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan dan Minat Baca Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup


Perkembangan dunia menunjukkan kemajuan yang mencengangkan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia semakin hari semakin canggih, manusia kini semakin terbebas dari buta aksara dan kemudahan dalam bergerak dan berkomunikasi. Akan tetapi kemajuan dalam beberapa bidang kehidupan manusia tersebut tidak mengurangi kemerosotan lingkungan alam. Berbagai media mengungkapkan realita adanya kemerosotan kualitas kehidupan lingkungan alam. Penurunan kualitas lingkungan hidup tersebut antara lain meningkatnya perusakan dan pencemaran lingkungan, tingkat kesehatan masyarakat yang kian menurun, hingga perubahan lingkungan alam dan tatanan kehidupan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Penurunan kualitas lingkungan yang terjadi, banyak disebabkan oleh pencemaran dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan, pencegahan, serta mengatasi dengan tepat terhadap gejala alam yang terjadi. Melalui hal ini, maka upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup perlu dilakukan guna mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik. Dari berbagai solusi yang dapat dilakukan terdapat tiga alternatif solusi yang cukup efektif sebagai upaya peningkatan kualitas hidup yaitu (1) meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan; (2) meningkatkan minat baca masyarakat terhadap issu-issu lingkungan dan cara mengatasinya; dan (3) menerapkan pembelajaran integratif berbasis sains, teknologi dan masyarakat pada jenjang sekolah dasar dan menengah.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Lingkungan 

 Peran serta masyarakat tidak dapat lepas dari upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup. Hal ini seperti yang diungkap oleh Rolivianty Jamin (2010)1 bahwa peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam usaha peningkatan kualitas hidup di sektor rumah tangga, salah satu faktor menurunnya kualitas lingkungan hidup adalah kurangnya keterlibatan masyarakat dalam usaha pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Masyarakat kurang memperhatikan kelestaria lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, seperti masih banyaknya warga yang buang sampah sembarangan, kurang pahamnya warga atas akibat yang ditimbulkan dalam aktivitas-aktivitas yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Maka dari itu diperlukan adanya peningkatan kesadaran bagi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan (1) optimalisasi potensi karakteristik masyarakat, (2) peningkatan kebersamaan masyarakat untuk berperan serta dalam bentuk sumbangan materi maupun keterlibatan langsung dalam kegiatan perbaikan lingkungan fisik maupun non fisik, (3) mobilisasi peran tokoh masyarakat, (4) sosialisasi dan penyuluhan bentuk peran serta, (5) pembentukan dan penguatan organisasi masyarakat/keagamaan, (6) penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan- kegiatan peran serta, (7) penambahan kegiatan-kegiatan yang lebih melibatkan masyarakat secara penuh, (8) peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang ada dalam lingkungan agar dapat menunjang aktifitas masyarakatnya.
Pengelolaan lingkungan yang disesuaikan dengan potensi dan kemampuan masyarakat serta dilibatkan melalui kegiatan struktural perumahan seperti peran tokoh masyarakat, perkumpulan warga dan organisasi masyarakat lainnya menjadi langkah solutif bagi pelaksanaan upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup. Melalui pemberdayaan organisasi masyarakat dan langkah-langkah pelaksanaannya, kegiataan penyuluhan dan penyampaian informasi mengenai cara-cara menjaga lingkungan dapat mudah tersampaikan. Hal ini tentu dengan terus meningkatkan kebersamaan dalam masyarakat sehingga program yang dibentuk dapat terlaksana dengan baik, semua masyarakat dapat berpartsipasi aktif dalam program-program peningkatan kualitas hidup tersebut. Melalui kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang tinggi maka, akan meringankan tugas pemerintah. Masyarakat yang sadar lingkungan akan memiliki upaya-upaya strategis dan mandiri guna berkontribusi pada usaha-usaha peningkatan kualitas lingkungan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah. Masalah-masalah lingkungan yang dekat dengan masyarakat lebih cepat & mudah diatasi.

Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Terhadap Isue Lingkungan Dan Cara Mengatasinya
Laporan Bappenas tahun 20032 mengenai program pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup menunjukkan bahwa, salah satu faktor keberhasilan dalam usaha peningkatan kualitas lingkungan hidup yaitu akses infromasi yang kurang memadai bagi masyarakat mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup. Salah satu penyebab faktor tersebut diantaranya adalah     (1) kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola informasi masih kurang memadai, dan adanya anggapan bahwa pekerjaan mengelola informasi kurang menarik; (2) rendahnya kemampuan dan kemauan untuk memelihara dan pemutakhiran (updating) data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan (3) kurangnya minat baca masyarakat sehingga memiliki keterbatasan informasi terkait dengan informasi dan issue-issue lingkungan. Di Indonesia, penelitian tentang minat baca sebelumnya telah dilakukan oleh Human Development Report. Pada tahun 2007/2008 datanya telah dikeluarkan oleh UNDP dan menyatakan bahwa angka Human Development Indeks (HDI) Indonesia adalah 0,728 berada diurutan 107 dari 177 negara (Rahim Farida, 2005)3.

Minat baca berpengaruh besar pada peningkatan kualitas lingkungan. Banyaknya peristiwa alam yang terjadi membuktikan bahwa kualitas lingkungan kita masih rendah. Masyarakat belum mengetahui sepenuhnya tentang arti penting lingkungannya. Masih terdapat sejumlah penduduk yang leluasa untuk menebang pohon (illegaloging), membuang sampah pada saluran air, atau merusak sanitasi lingkungan lainnya dan menimbulkan beberapa pencemaran. Dalam hal ini minat baca sangat berpengaruh pada seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Apabila masyarakat telah sadar mengenai hal ini, mereka akan berusaha untuk menjaga lingkungannya agar tetap lestari. Namun bagaimana caranya masyarakat berperilaku kepada lingkungannya dapat dilihat dari segi partisipasinya dalam kebersihan dan intelektualnya yang mendukung. Orang-orang yang berpengetahuan luas  dan memiliki informasi tentang lingkungan akan mudah untuk menerapakannya dalam kesehariannya. Namun, bagi orang-orang yang kurang sadar akan pentingnya lingkungan, mereka akan mengabaikannya dan mengaggap bahwa kerusakan lingkungan itu berasal dari Tuhan. Hal ini sangat jelas bahwa ketrampilan membaca sangatlah diperlukan dalam pencarian informasi serta penerapannya pada lingkungan. Melalui minat baca yang tinggi masyarakat tidah hanya akan mengolah informasi yang mereka dapatkan tetapi juga melakukan usaha-usaha tersebut berdasarkan informasi yang mereka dapatkan. Dalam kaitannya dengan lingkungan, membaca merupakan suatu cara mudah agar kita dapat mengetahui dan menerapkan beberapa cara/usaha dalam meningkatkan kualitas lingkungan, diantaranya : (1) Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan; (2) Memberikan perlakuan khusus pada limbah; (3) Melakukan reboisasi pada lahan kering dan tandus; dan (4) Menciptakan dan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Melalui peningkatan minat baca, akan menciptakan masyarakat unggul yang akan lebih antusias dalam melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup.

Menerapkan Pembelajaran Integratif Berbasis Sains, Teknologi Dan Masayarakat
Peningkatan kualitas lingkungan hidup harus menjadi tanggungjawab bersama masyarakat. Pendidikan juga memiliki peran yang sangat penting dalam usaha meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Usaha-usaha peningkatan kualitas lingkungan hidup dapat dilakukan melalui pembelajaran. Salah satunya diterapkan dalam pembelajaran sains. Pembelajaran sains sangat dekat dengan mempelajari gejala dan fenomena alam, memudahkan peserta didik mengenal lingkungan mereka lebih dekat. Menerapkan pembelajaran sains yang integratif dengan pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat (STM) merupakan suatu solusi yang cukup efektif. Melalui pendekatan tersebut peserta didik diajak untuk mengamati issu-issu di sekitar mereka terkait lingkungan dan kualitasnya. Peserta didik dilibatkan ke dalam diskusi-diskusi mengenai pemecahan terhadap masalah-masalah lingkungan. Melalui hal ini, maka peserta didik akan memiliki peran dalam usaha peningkatan kualitas lingkungan hidup. Melalui tema-tema yang tercantum dalam kompetensi dasar pembelajaran peserta didik diajak untuk membuat pupuk kompos sebagai pengolahan limbah organik, melakukan upaya-upaya pengurangan jumlah sampah dan penanaman budaya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui informasi dan kegiatan pembelajaran di kelas peserta didik akan semakin peduli dengan keadaan lingkungan di sekitarnya dan memiliki motivasi untuk melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan.

Melalui ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas lingkungan ditentukan oleh tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungannya serta tingkat pendidikan masyarakat dalam pengetahuan/wawasan mengenai arti penting lingkungan. Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dapat dilakukan dengan mingkatkan kesadaran & kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Masyarakat yang unggul dalam masalah lingkungan akan senantiasa berusaha untuk memperhatikan lingkungannya dengan tujuan mengurangi/mencegah dampak atas peristiwa/gejala alam. Salah satu caranya dengan meningkatkan pengetahuan lingkungan melalui minat baca. Penerapan pembelajaran di sekolah yang menanamkan budaya menjaga kelestarian lingkungan. Hal-hal yang menyangkut pembangunan berwawasan lingkungan serta etika lingkungan butuh diterapkan dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat akan merawat lingkungan dengan tepat dan bijak, apabila pengetahuan/tingkat pendidikan yang memadai.


sumber :
1 Rolivianty Jamin. 2010. Konsep Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Peningkatan Kualitas Lingkungan. Diakses dari http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10267-Abstract_id



2Bab X Pembangunan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (2003-2004). P. 9
3Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca.  Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar